WE don’t talk together
Terasa semakin menjauh, tercipta jarak dan dinding diantara kita.
Terjadi setelah sesuatu hal yang tidak pernah kita duga.
Mungkin semua dimulai saat aku mulai memiliki rasa sayang untukmu.
Namun sepertinya kamu sudah menambatkan hati pada orang lain yang nampaknya lebih baik dariku
Pun aku masih menyimpan sedikit harapan, tetap di dekatmu sebagai teman bercanda dan tertawa
Karena satu dan lain hal, perlahan aku menjauhimu
Menjauhi kemungkinan aku terjerumus mendekati zina
Aku dan kamu terpisah jarak yang jauh untuk menggapai masa depan masing-masing
Aku dan kamu sudah bertahun-tahun tidak saling sapa
Disela hariku yang padat dan melelahkan aku mendengar kabarmu dari temanku
Kamu mengenalkan aku kepada orang lain
Ah… sepertinya rasaku memang tidak berbalas
Dan ketika aku dan orang itu tidak melanjutkan ke tahap yang lebih serius
Suasana antara kamu dan aku menjadi lebih renggang, canggung, dan tanpa suara
Sungguh semua ini membuatku sesak
WE don’t talk together…
Tercipta banyak penyesalan dibenak ini
Apakah seharusnya dahulu aku memberanikan diri dan menyampaikan rasa sayang ini padamu
Dengan dua kemungkinan
Aku dan kamu akan menjauh sedari dulu
atau
Aku dan kamu akan melakukan sesuatu yang mendekati zina
Ya Allah inikah akibat dari adanya khalwat antara yang bukan mahram?
Ya Allah sang maha membolak-balikkan hati, seandainya dia bukan untukku maka hapuslah rasa ini
اللَّهُمَّ يا مُقَلِّبَ القُلُوبِ ثَبِّتْ قَلبَيْ على دِيْنِكَ
“Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku atas agama-Mu” (HR Ahmad)